Kategori tanding adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan dua orang pesilat dari dua kubu berbeda dan saling berhadapan. Dalam pertandingan kategori tanding, pesilat saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan pencak silat, yaitu menangkis/mengelak, menggenakan sasaran dan menjatuhkan lawan. Dengan menerapkan kaidah-kaidah pencak silat serta mematuhi larangan-larangan yang ditentukan.
Kaidah disini adalah bahwa seorang pesilat harus mengembangkan
pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, pola langkah, serta mengukur
jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan serta
kembali ke sikap pasang.
Pertandingan pencak silat memiliki perbedaan dengan bela
diri lain karena di dalamnya harus menampilkan sikap pasang. Semua kaidah harus
terjadi disetiap babaknya. Teknik dalam upaya mencapai hasil optimal bisa
dilakukan dengan pukulan, tendangan, teknik sambut, guntingan, ataupun
bantingan dengan tangkapan. Variasi sikap pasang biasanya berdasarkan ciri khas
perguruannya masing-masing sehingga terlihat ciri khas perguruan dan ciri
pertandingan pencak silat. Mendekati lawan atau menghindari lawan dengan
berlari atau melompat-lompat tanpa teknik akan mendapat peringatan dari wasit.
Pembagian kelas untuk kategori tanding berdasarkan berat
badan dan digolongkan menurut umur dan jenis kelamin. Golongan remaja untuk
putra dan putri berumur 14 s.d. 17 tahun dan golongan dewasa untuk putra dan
putri berumur 17 s.d. 35 tahun.
GOLONGAN REMAJA PUTRA & PUTRI
|
||
No
|
Kelas
|
Berat
Badan
|
1
|
Kelas
A
|
39
- 42 Kg
|
2
|
Kelas
B
|
42
- 45 Kg
|
3
|
Kelas
C
|
45
- 48 Kg
|
4
|
Kelas
D
|
48
- 51 Kg
|
5
|
Kelas
E
|
51
- 54 Kg
|
6
|
Kelas
F
|
54
- 57 Kg
|
7
|
Kelas
G
|
57
- 60 Kg
|
8
|
Kelas
H
|
60
- 63 Kg
|
9
|
Kelas
I
|
63
- 67 Kg
|
GOLONGAN DEWASA PUTRA & PUTRI
|
|||
No
|
Kelas
|
Berat
Badan
|
Keterangan
|
1
|
Kelas
A
|
45
- 50 Kg
|
Putra/Putri
|
2
|
Kelas
B
|
50
- 55 Kg
|
Putra/Putri
|
3
|
Kelas
C
|
55
- 60 Kg
|
Putra/Putri
|
4
|
Kelas
D
|
60
- 65 Kg
|
Putra/Putri
|
5
|
Kelas
E
|
65
- 70 Kg
|
Putra/Putri
|
6
|
Kelas
F
|
70
- 75 Kg
|
Putra/Putri
|
7
|
Kelas
G
|
75
- 80 Kg
|
Putra
|
8
|
Kelas
H
|
80
- 85 Kg
|
Putra
|
9
|
Kelas
I
|
85
- 90 Kg
|
Putra
|
10
|
Kelas
J
|
90
- 95 Kg
|
Putra
|
Gelanggang yang digunakan adalah matras dengan tebal max 5cm
dengan permukaan rata dan tidak memantul. Ukuran 10 x 10 m dengan warna dasar
hijau dan bidang tanding yang berbentuk lingkaran berdiameter 8 m didalamnya
juga ada lingakaran lebih kecil berdiameter 3 m, lebar garis 5cm, dengan sudut
merah dan biru, serta sudut netral.
Aba-aba pertandingan terdiri dari empat jenis.
1.
“Bersedia” digunakan dalam persiapan sebagai
peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan
segera dimulai
2.
“Mulai” digunakan setiap pertandingan dimulai
dan akan dilanjutkan
3.
“Berhenti” digunakan untuk menghentikan
pertandingan
4.
“Pasang” dan “Silat” digunakan untuk pembinaan
Sasaran yang sah dan dapat nilai adalah “togok”, yaitu bagian
tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat kemaluan : dada, perut, rusuk kanan
dan kiri, serta punggung atas bagian belakang badan.
Penilaian yang diperkenankan adalah nilai prestasi teknik
yaitu :
·
Nilai 1 : serangan dengan tangan yang masuk pada
sasaran, tanpa terhalang oleh tangkisan, hindaran atau elakan lawan.
·
Nilai 1+1 : tangkisan, hindaran, atau elakan
yang berhasil mematahkan serangan lawan, kemudian ditambah serangan dengan
tangan yang masuk pada sasaran
·
Nilai 2 : serangan dengan kaki yang masuk pada
sasaran, tanpa tehalang tangkisan, hindaran atau elakan lawan.
·
Nilai 1+2 : tangkisan, hindaran, atau elakan
yang berhasil mematahkan serangan lawan, kemudian ditambah serangan dengan kaki
yang masuk pada sasaran.
·
Nilai 3 : teknik jatuhan yang berhasil
menjatuhkan lawan.
·
Nilai 1+3 : tangkisan, hindaran, atau elakan
yang berhasil mematahkan serangan lawan, kemudian ditambah dengan teknik jatuhan
yang berhasil menjatuhkan lawan.
Nilai kemenangan
Nilai kemenangan diberikan berdasarkan enam cara berikut :
1.
Menang Angka
a.
Apabila jumlah juri yang menentukan kemenangan
pesilat lebih banyak daripada lawan, begantung pada masing-masing juri.
b.
Apabila hasil nilai sama, pemenang dihitung
berdasar pesilat yang lebih sedikit mendapatkan nilai hukuman.
c.
Apabila masih terjadi sama, pemenangnya adalah
pesilat yang mendapatkan nilai prestasi tertinggi. Nb: nilai 1+2 lebih tinggi dari nilai 2 saja
d.
Apabila masih terjadi sama juga maka
pertandingan ditambah satu babak lagi
e.
Apabila hasilnya masih sama maka dapat dilihat
dari hasil penimbangan berat badan 15 menit sebelum pertandingan, dan pesilat
dengan berat teringan yang akan dinyatakan sebagai pemenang
f.
Apabila hasilnya tetap sama juga maka diadakan
undian oleh ketua pertandingan dan hasilnya disaksikan manajer tim dari kedua
kubu
g.
Hasil penilaian juri diumumkan pada papan nilai
setelah babak terakhir/ penentuan kemenangan selesai dilaksanakan
2.
Menang Teknik
a.
Karena lawan tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas permintaannya/ mengundurkan diri
b.
Karena keputusan dokter pertandingan
c.
Atas permintaan pendamping pesilat
d.
Atas keputusan wasit
3.
Menang Mutlak
Jika lawan jatuh karena serangan yang sah
dan tidak dapat segera bangkit atau nanar setelah hitungan wasit ke 10 serta
tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang
4.
Menang RSC/WMP
Terjadi karena pertandingan tidak seimbang
5.
Menang WO (Walk Over)
Terjadi karena lawan tidak muncul di
gelanggang
6.
Menang Diskualifikasi
a.
Lawan melakukan pelanggaran berat setelah
peringatan II
b.
Lawan melakukan pelanggaran berat dan langsung
didiskualifikasi
c.
Lawam melakukan pelanggaran berat dengan hukuman
peringatan I, dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas
keputusan dokter pertandingan
d.
Penimbangan ulang berat badan tidak sesuai
dengan ketentuan
“Pesilat pada kategori tanding harusla memiliki kempauan
yang baik dalam menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu,
menangkis/mengelak, mengena/menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan, penggunaan
taktik dan teknik bertanding, ketahan stamina dan semangat juang, menggunakan
kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus dalam
mendapatkan nilai terbanyak”
Share this on your favourite network
wah mantap, beda beladiri beda aturan yah
ReplyDeletebeladiri terbaik
Mau tanya apakah ada hubungannya pencak silat antara kategori tanding dan seni tunggal?
ReplyDeleteMaksud hubungan gimana y?
DeleteKlo kategori tanding (2 pesilat saling serang untuk memperoleh nilai) klo kategori seni tunggal cman ada satu pesilat yg memperagakan jurus untuk memperoleh nilai
Klo dibilang ad y kan pertandingannya beda :)
DeleteIni ngaco yang buwat artikel
ReplyDeleteAnjay... Gara2 lo gue kalah timbangan...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletekalah timbangan gimana maksudnya ?
ReplyDelete